Ep 63 Cerita Malam

Kenangan Cerita Malam Episode 63

  • Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh…
    Alhamdulillahirobbil’alamin waSholatuwasalamu’alaRosulillah Sayyidina Muhammad Sholollohu’alaihiwasalam.
    Al habib Ahmad Mujtaba Bin Shahab beserta seluruh orang yang bekerja dan bertugas diMajelis Ini di radio Al muwasholah dan Muashola TV semoga dalam keadaan sehat walafiat , dalam naungan rohmat Alloh Subhanahu wa ta’ala, dan dilancarkan segala urusannya diberikan Rizqi yg Halal Barokah.
    Aamiin.
    Ya Habib mau bertanya tentang Mandi Hadas Besar.
    Mandi Hadas Besar Itukan syaratnya hanya dua kan bib, berniat dan membasuh air keseluruh bagian tubuh baik itu rambut , kulit , kuku dari kepala sampai telapak kaki.
    Mohon penjelasan petunjuk mengenai beberapa hal ini bib :
  1. Jenis kulit setiap orang berbeda ada yg kering, lembab,dll.
    Jika seseorang mempunyai jenis kulit (wajah) dan rambut yg berminyak, apakah Boleh Langsung Mandi Junub atau harus bersihkan dahulu dgn air saja atau harus bershampo / cuci muka dgn sabun ?
  2. Apakah lubang telinga dan hidung cukup dibasuh dengan jemari, bib?
    tetapi bagaimana jika ada orang yg sampai membawa Cotton buds yg ia basahi utk membasuh lubang dalam telinganya
  3. Ada yg bilang untuk dubur saat membasuhnya harus dimasukan jari 1 atau 2 ruas yg sudah dibasahi ke dalam lubang dubur, apa benar begitu bib ?
    Lalu bagaimana bila ada seseorang yg sedang punya penyakit (Maaf) Ambeyen/Wasir, bagaimana cara membasuhnya
  4. Saya meyakini bershampo dan bersabun saat air belum merata keseluruh tubuh itu membuat mandi junubnya tidak sah bib karena bisa merubah keadaan air. Tapi ada yg berkomentar katanya boleh bersampo atau sabun karena hukum sabun mubah, dan karena syarat mandi junub itu tidak harus berkelanjutan jdi boleh sampoan gosok gigi dll.
    Mohon Penjelasan dan petunjuknya Ya Habib, berdasar AlQur’an, Sunnah dan Pendapat Para Imam Madzhab wal ‘Ulama kita Ahlusunnah Wal Jama’ah…
    Kurang lebihnya mohon maaf.
    Wassalamu’alaikum warrohmatullohi wabarokatuh.
  • Assalaamu’alaikum Warohmatullooohi Wabarokaatuh,
    Semoga Habib, Crew Muwasholah dan semua yang menyimak acara ini baik langsung maupun tidak langsung senantiasa dilimpahi kesehatan,kebahagiaan dan dimudahkan segala urusannya, Aamiin .
    Ijin bertanya terkait batasan antara syukur dibanding tidak merasa cepat puas (dalam urusan dunia dan akhirat) . Misalkan saya ingin bisa banyak bersedekah membantu kegiatan agama seperti bantuan untuk pembangunan Pondok Pesantren, untuk pergi umroh, untuk memiliki kendaraan roda 4 agar bisa fleksibel mendatangi tempat pengajian yang agak jauh, dan lain-lain. Namun kendalanya kondisi saat ini saya belum bisa berbuat banyak dari yang saya sampaikan tadi. Apakah hal semacam ini menandakan rasa kurang bersyukur, ataukah ini bagian dari rasa tidak cepat puas? Apa sikap dan tindakan yang harus saya lakukan agar tidak tergolong sebagai orang yang kurang bersyukur? atau bagaimana bentuk perwujudan syukur yang tepat dalam posisi saya ini.
    Demikian, terima kasih atas bimbingannya.
    Wassalaamu’alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh
  • Assalamu’alaikum ya habib Mujtaba dan seluruh ahlul Khidmah muwasholah dan baik yang terlihat di layar maupun tidak, yang membantu berlangsungnya acara ini, semoga Allah berikan daripada keberkahan dan kecintaan sayyidil habib umar dan sebuah kebabahagian Mendapatkan Kecintaan Rasulullah dan Juga Allah Azza Wa Jalla insya ALLAH.
  1. Ya habib, saya tau sangat penting seorang murid punya hubungan dengan guru, sangat wajib seorang thulab ilm punya guru yang jelas daripada sanad keilmuan. Apa yang habib atau kewajiban seorang murid melakukan untuk menjaga daripada hubungan, kayanya tidak hanya hubungan tapi nasihat atau lainnya yg sangat banyak. terhadap guru agar kami bisa memiliki ilmu yang luas untuk mendapatkan cinta dan hubungan khusus.
  2. Maaf ya habib, lagi bagaimana jika putus hubungan itu ? maaf banget, maaf kata habib ‘’bagaimana jika murid yang memutuskan’’ apakah guru juga bisa memutuskan hubungan tersebut? padahal murid tidak ada salah bib atau perihal lainnya, ini dicontohkan kalo gurunya tiba2 melenceng dari ajaran gurunya dan gurunya dan juga syariat itu memutuskan habib atau gimana ?
    tolong di tanggapi perihal ini bib, dan berikan penjelasan ini, habib saya izin mau rekam ini semoga ini menjadi bekal saya, agar mengerti bener ta’aluq terhadap guru dll, juga menjaga hubungan tersebut dan selalu menjadikan perilaku ini seperti diawasi makasih habib maaf jika ini kurang sopan ya habib, maaf jika ada kata2 menyinggung mu ya habib.
  • Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh, semoga habib mujtaba dan seluruh host2 dan para ahli Khidmah Al muwasolah selalu di mudahkan di dlm segala urusannya, di qobulkan segala hajatnya, selalu sehat wal ‘aafiyah, semoga selalu dlm lindungan Allah, dimudahkan dalam dakwahnya, semoga habib dan keluarga selalu berada dalam naungan Allah ta’ala dan semoga saya nanti dapat berkumpul dg habib di akhirat sampai ke surga Nya .
    Bolehkah habib ceritakan tentang azab-azab dalam neraka dan siapa saja yang termasuk calon penghuni neraka ?
    Dan amal seperti apakah yg bisa menerangi kuburan kita nanti dan agar kita selamat melewati jembatan shirot ?
    Dan bgaimna caranya agar kita punya pasangan yg Soleh?
    Terima kasih banyak habib atas jawabannya, semoga Allah membalas kebaikan habib dg sbaik2 balasan . Doakan saya habib.
  • Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh
    Mudahan habib ahmad mujtaba selalu disehatkan terus dalam ketakwaan dan dijauhkan dari bala dan musibah amiin ya robbal alamin
    Mau nanya di nih bib…bagaimana pendapat antum kalau kita hadir dimajlis urang yg ngaku habaib padahal bukan….tapi ditempat saya ini karena beliau punya karomah dan punya ilmu khsyaf yang tinggi …jadi engga ada yg berani ngomongin kalau beliau bukan habib….sampai keluarganya dan cucunya dan sampai. Seterusnya ngaku habaib juga gara2 tuan guru itu….padahal kita pernah di marahin sama guru kita kalau hadir dan duduk ditempat orang yg minum khomar tanpa ada i’tirod ya kena dosanya begitu juga yang ngaku habaib tapi bukan kata guru kita gitu ya habib….padahal kita udah ngomong masalah ini panjang lebar…tapi keluarga kita tetap kekeh ikut majlis orang yg ngaku habib tadi ya habib….mohon penjelasan dari antum ya habib

Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *