Kenangan Cerita Malam Episode 140
- Assalamualaikum Habib, mohon maaf izin bertanya bib. Jadi begini bib, tahun lalu tepatnya bulan agustus ada laki laki dari jakarta ke rumah teman saya untuk berniat melamarnya, tapi orang tua teman saya tidak setuju dan tidak di kasih restu bib. Orang tua teman saya tidak mau sama lelaki itu karena terlalu agamis dan maaf ‘fisiknya jelek di mata orang tua teman saya (hitam)’, terus nantinya juga jauh dari orang tua kalau sudah menikah. Pokoknya fikiran orang tua teman saya itu pengen dapat menantu yang pns, tni, pengusaha, dsb bib. Keluarganya teman saya ini islam semua bib tapi tidak ada yang pakai hijab, tidak ada yang melaksanakan shalat fardhu, tidak ada yang melaksanakan puasa ramadhan, pokoknya bener bener jauh dari agama bib. Yang melaksanakan shalat, puasa, dsb hanya teman saya dan kakeknya saja bib. Teman saya sempat di larang pake kerudung, di larang pake baju gamis, di larang hadir kajian, di larang untuk tidak terlalu bersikap agamis lah pokoknya bib, tapi teman saya acuhkan omongan dari keluarganya bib dan tetap Mengikuti peraturan agama islam. Makannya pas tahu calonnya teman saya orangnya agamis, jadi tidak setuju dan tidak di kasih restu bib. Teman saya ini memilih calon yang tidak memandang fisik, yang di pandang itu agamanya bib, karena teman saya kan sedari kecil tidak pernah di ajarkan ngaji oleh orang tuanya bib, orang tuanya hanya menitipkan teman saya ngaji di pondok saja. Tapi pandangan orang tua teman saya berbeda bib, justru malah tidak setuju di karenakan tidak sesuai dengan keinginan orang tuanya bib. Singkatnya, pada bulan september 2023 lalu ada percekcokan kecil antara mama papa dan teman saya bib. Oh iya sekedar info bib teman saya ini anak broken home, dan dia ikut dengan mamanya bib. Hubungan teman saya dan ke 2 orang tuanya ini di bilang tidak baik bib dari dulu. Karena teman saya ini sering kena pukulan fisik dari mamanya semenjak ia lahir sampai umur 15 tahun bib. Dan ia dulu di tinggal oleh papanya semenjak umur 8 bulan dan baru bertemu papanya kembali di tahun 2022 bib. Kembali lagi ke percekcokan awal bib, dan pada saat percekcokan itu teman saya baru tahu bahwa ia ternyata adalah anak hamil di luar nikah bib. Akhirnya karena ia sakit hati dan teman saya memutuskan untuk pergi dari rumah, dan memilih pergi ke jakarta untuk menemui laki laki yang di tolak oleh orang tuanya itu bib. Teman saya menceritakan kejadian semuanya ke laki laki itu bib, dan pada saat itu teman saya ini tidak mau balik ke rumahnya lagi. laki laki tersebut bingung dan tak tahu harus bagaimana lagi, dan pada akhirnya lelaki tersebut dan teman saya ini pun menikah menggunakan wali adhal atau wali hakim bib. Jadi teman saya ini menikah tanpa restu orang tua dan tanpa di hadiri saksi 1 orang pun dari keluarga teman saya bib, jadi hanya pihak keluarga laki laki saja yang datang bib. Teman saya di nikahkan oleh ustadz jakarta di sana dan pernikahannya ada surat suratnyanya bib, istilahnya nikah sirih bib. Yang jadi pertanyaan teman saya adalah apakah sah bib nikahnya itu? Karena kan tidak ada saksi dari pihak perempuan, tapi kalau dari pihak laki laki banyak bib. Teman saya sebelum pergi ke jakarta sempat tanya ke pak mudin atau bapak KUA katanya, kalau mau nikah sirih harus ada saksi dari pihak perempuan entah itu adek, ibuk, bapak, saudara dsb, walaupun teman saya adalah anak hamil di luar nikah tetep pakai saksi, kalau ga pakai saksi katanya tidak sah bib. Tapi lakinya atau suaminya teman saya ini denger ceramahnya buya yahya katanya sah sah saja bib. Jadi teman saya ini bingung bib, yang betul yang mana. Mohon untuk di jawab pertanyaan teman saya bib, karena beliau meminta saya untuk menanyakan kepada ustadz atau ustadzah, gus atau ning, syarifah atau habaib, sedangkan saya sendiri agak sedikit malu untuk menceritakan persoalan ini bib. Saya cuma bilang kepada teman saya, sebisa mungkin saya akan membantunya Katanya teman saya dia sudah ke kua beberapa hari yang lalu bib, katanya pak kua 30% ulama mengsahkan pernikahan tersebut, tapi 70% ulama tidak mengsahkahkan pernikahan tersebut bib, katanya mazhab syafii itu pakai saksi dari pihak laki laki dan perempuan. Dan katanya pak kua, pernikahan tersebut tidak sah bib dan saya sudah bertanya juga ke ning saya bib tentang masalah ini dan beliau sependapat bahwa pernikahan tersebut tidak sah. Agar lebih meyakinkan teman saya lagi, makannya saya izin untuk menitipkan pertanyaan teman saya bib, apakah betul memang tidak sah. Jikalau memang semuanya berpendapat bahwa tidak sah, maka ia akan mengurus surat ke KUA agar ia menikah secara agama dan negara
- Assalamualaikum ustdzh semoga ustdzh dan semua Ahlu Khidmah selalu sehat dan qobul segala hajat. Amma ba’du: kalau bulan syaban, kapan tgl terbaik utk menikah menurut ulama? Dan apakah sebaiknya seorang wanita itu setelah menikah lebih baik banyak diam di rumah/ lebih baik juga berusaha bekerja diluar atau seperti mengajar ataukah bila belum ada lapangan pekerjaan utknya, lebih baik ia banyak hadir majlis ilmu ? Terima kasih banyak
Comment