Cerita Malam
Ceritakan Apa Yang Ingin Kalian Ceritakan
Cerita Malam adalah Program dari Majelis Al Muwasholah yang berisi membacakan cerita/pertanyaan yang kamu tulis di form di bawah kepada pendengar radio untuk kami bacakan bersama Al Habib Ahmad Mujtaba dan Narasumber lainnya.
Silahkan tulis cerita/pertanyaanmu pada form di bawah ini.
LIVE Selasa 21:00 WIB on Radio & YouTube
Ayo berbagi dengan yang lain dengan menulis satu pertanyaan saja di setiap ceritamu, ya!
Form ditutup ketika 5 cerita telah terpenuhi.
Cerita Malam Episode 173
Cerita 1
Assalamualaikum wr.wb.
Semoga Habib Mujtaba dan segenap tim Majelis Muwasholah senantiasa dijaga dan diberikan segala kebaikan oleh Allah SWT.
Ya habib, Alhamdulillah kami berkhidmat kepada guru yang senantiasa membimbing kami dalam majelis beliau, kami juga sebisa mungkin taat kepada beliau meskipun masih memiliki banyak kekurangan.
Ada satu sebab yang membuat kami saat ini sedang dalam dilema ya habib, kami berbeda pandangan terkait dengan Isu/fitnah yang menimpa kalangan habaib sadah ba’alwy, kami menyadari bahwa beliau guru kami sekarang lebih condong kepada pihak-pihak yang bersebrangan dengan para habaib, dan berbeda dengan kami yang masih setia mengikuti dan menjadi muhibbin para habaib, namun kami tetap taat dan berkhidmat pada beliau.
Bersikap objektif dakam memilah informasi dengan teliti kami lakukan selama mengikuti isu isu yang menimpa kalangan habaib ini ya habib, hingga kami dapat berkesimpulan untuk tetap menjadi muhibbin dan setia dalam mengikuti jalan para habib.
Berdasarkan cerita kami tersebut, yang ingin kami tanyakan ya habib, bagaimana dan sejauh apa seharusnya seorang murid dalam mengikuti pendapat dan pandangan gurunya, apakah boleh seorang murid memiliki pendirian dan menyelisihi pandangan gurunya di zaman seperti ini?
Terimakasih banyak habib mujtaba dan segenap tim Majelis Muwasholah, mohon maaf jika ada kalimat yang salah kurang berkenan, semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan kepada panjenengan semua.
Cerita 2
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh habib, host, dan semua ahlul khidmat, semoga selalu di berikan kesehatan kesuksesan keberkahan, Afwan habib izin bertanya ada 2 pertanyaan habib, ini sudah saya ingin tanyakan habib, 1. habib apakah boleh kita dalam Islam beli saham di online yg sudah diawasi oleh ketentuan negara?
2. Apakah kita boleh menabung emas online yg sudah diawasi negara? Kalau untuk emas barang aslinya bisa jadi bentuk habib terserah kita mau nabung brp gram kalau mau dijadikan bentuk emas aslinya bisa kita ambil, kalau mau ditabung dlu sampai banyak juga gpp tapi bisa dijadikan bentuk saat mau ambil, apakah ini boleh habib nabung emas seperti ini? Maaf habib banyak pertanyaan nya wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Cerita 3
Assalamu’alaikum,semoga Habib sekeluarga dan kita semua selalu dirahmati Allah Swt.
Saya seorang laki laki, umur 23 tahun. Saat ini merantau. Alhamdulillah pekerjaan pertama saya saat ini bisa dikatakan sangat nyaman dari segi tugas pekerjaan, tekanan, membagi waktu dengan ibadah, ikut kajian offline, bisa membantu mengkuliahkan adik pertama dan memondokkan adik yang satunya walaupun gajinya sedikit dibawah pada umumnya dan ada sangkut paut dengan perbankan.
Jadi begini bib, saya sudah 2x nih ditolak perempuan untuk diajak nikah, alhamdulillah sebelumnya tidak pernah pacarana, dari ditolak keduanya saya mendapat banyak hikmah yang luar biasa yang mana bisa merevisi niat, keilmuan, kesiapan, dan cara terbaik menjemput jodoh dikarenakan memang ada sedikit kesalahan dalam cara menjemputnya,mungkin lebih ke kurang sopan dan kebanyakan chat. Keduanya lebih tinggi agamanya dari saya. Namun hati dan pikiran rasanya ingin sekali untuk menikah, keuangan mungkin belum terlalu menutupi dikarenakan saya beberapa kali mentransfer unutk orang tua saya di waktu tidak terduga dan saya berharap semoga mendapatkan ganti yang lebih baik dengan niat birrul walidain. Orang tua menyarankan untuk menikah di rentang umur 27 keatas. Sedangkan paman bibi dekat saya menyarankan untuk menikah di umur 30. Saya juga sempat dikritik dikarenakan pekerjaan saya yang masih kontrak dan belum karyawan tetap. Masalahnya saya pribadi jujur sangat sulit menjaga diri dari maksiat zaman sekarang, baik maksiat mata maupun maksiat yang lain apalagi di umur-umur ini wajarnya pemuda sedang mulai menyala nafsunya. Saya juga terkadang melakukan puasa tapi saya rasa tetap kurang mempan, ada hal lain juga saya ada penyakit yang mana tidak diperbolehkan sering-sering puasa oleh ibu saya dikhawatirkan tidak kuat. Jadi pertanyaan saya :
1. Bagaimana cara saya mengatasi rasa ingin untuk menikah dengan situasi diatas di umur yang kata orang belum waktunya?
2. Apakah bisa remaja biasa seperti saya yang berusaha keras untuk memahami ilmu agama walaupun bukan dari background keluarga agamis mendapatkan jodoh yang agamanya lebih tinggi dari saya baik dari pemahaman dan hafalan al quran dengan harapan mencapai kemudahan ibadah dan mencapai ridhonya?
3. Dan juga menurut habib apakah pekerjaan saya saat ini diridhoi Allah? karena saya sangat dimudahkan dalam beribadah, meluangkan waktu membaca kitab walaupun terjemah, memudahkan ekonomi keuangan orang tua saya, dan ibadah ibadah lainnya, tetapi pekerjaan saya berhubungan dengan perbankan. Karena sependek pengetahuan saya, ada yang bilang haram dan syubhat, apalagi dari paham kelompok yang tekstualis, dan hanya beberapa ulama al azhar yang bilang halal.
Mohon nasehatnya bib mohon nasehat dan doanya bib untuk saya, mungkin juga viewer yang merasakan hal yang serupa. Sama minta tips juga cari yang seperti apa hehe. Saya kadang bingung juga dengan cerita yang mana ada ulama yang menikahi salah satu dari 2 perempuan dikarenakan dia memilih yang dia kurang nafsu kepadanya. Syukron.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Cerita 4
Assalamualaikum selamat malam bib, izin bertanya.
Apakah ada tips untuk menguatkan hafalan / ingatan, di semua bidang bukan hafalan saja.Saya ada kesulitan untuk mengingat sesuatu sudah beberapa tahun terakhi, apalagi sesuatu tersebut mampir sebentar lalu pergi. Jadi misal pergi ke toko membeli dan membayar sesuatu, barang sudah terbayar, tinggal mengambil barang yang didepan kasir lalu pulang, nah Waktu mau mengambil barang misal ada kucing lucu lewat, saya sudah lupa dengan barang yang mau saya bawa pulang tadi dan pergi begitu saja. dan ini sudah kejadian beberapa kali, bukan hal ini saja. Saya bingung apakah ini karena saya bisa dikatakan jarang melatih otak saya, ataukah penyakit neuron / saraf yang saya miliki berpengaruh juga karena saya juga punya penyakit saraf, atau barangkali ada dosa di masa lalu yang harus ditebus dengan ingatan saya sekarang. Karena dulu Waktu sebelum baligh saya sering mengambil uang orang tua saya buat beli jajan di dekat rumah. Waktu mulai puber juga saya dulu sering maksiat saat sendiri. Mohon solusinya habib.
Oiya saya juga mau bertanya apakah penyakit pelupa yang saya idap ini juga bisa menghapus dosa / mendapatkan pahala sehingga dipermudah masuk surga bin? Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Cerita 5
Available.
Kenangan Cerita Malam
Simak serta dengarkan Cerita yang sudah dibacakan untuk bisa menjadi pembelajaran